China dikenal sebagai negeri dengan beragam sajian mi yang unik, dan salah satu yang belakangan banyak menarik perhatian pecinta kuliner dunia adalah Mie Biang Biang. Hidangan ini berasal dari Xi’an, Provinsi Shaanxi, dan terkenal dengan bentuknya yang tidak biasa: mi yang sangat lebar, panjang, serta kenyal, sehingga sering disebut sebagai salah satu “mi terlebar di dunia”.
Asal Usul Nama dan Sejarah
Nama Biang Biang bukan berasal dari arti kata tertentu, melainkan bunyi yang dihasilkan saat adonan mi ditepuk ke meja sebelum ditarik menjadi lembaran panjang. Proses ini menghasilkan suara khas “biang, biang” yang akhirnya melekat sebagai nama hidangan.
Di masa lalu, Mie Biang Biang dikenal sebagai makanan rakyat jelata di Shaanxi. Murah, mengenyangkan, dan mudah dibuat, mi ini menjadi santapan sehari-hari para petani. Kini, popularitasnya meroket, bahkan menjadi ikon kuliner Xi’an yang banyak diburu wisatawan.
Keunikan Mie Biang Biang terletak pada ukurannya. Lebar tiap helai mi bisa mencapai beberapa sentimeter, jauh lebih besar dibanding mi pada umumnya. Adonannya dibuat dari tepung terigu, air, dan sedikit garam. Setelah diuleni hingga kalis, adonan dibanting dan ditarik berulang kali hingga membentuk pita panjang yang lebar.
Setelah direbus, mi disajikan dengan topping sederhana tetapi kaya rasa, seperti bawang putih cincang, daun bawang, cabai bubuk, cuka, kecap asin, dan minyak panas yang disiram langsung di atasnya. Sensasi “mendesis” saat minyak panas bertemu bumbu memberikan aroma khas yang menggugah selera.
Variasi Modern
Seiring perkembangan, Mie Biang Biang tidak hanya disajikan dengan bumbu sederhana, tetapi juga hadir dengan berbagai topping tambahan. Beberapa restoran menyajikannya dengan daging sapi rebus, ayam pedas, telur orak-arik, hingga sayuran hijau seperti bayam atau sawi. Ada pula versi lebih pedas yang menggunakan cabai Sichuan untuk menambah sensasi “ma la” khas kuliner Tiongkok barat laut.
Selain rasa, Mie Biang Biang juga memiliki filosofi budaya. Ukurannya yang lebar dan panjang sering dianggap sebagai simbol keberuntungan dan umur panjang. Hidangan ini kerap dihidangkan pada perayaan keluarga atau hari istimewa sebagai doa agar kehidupan lebih makmur dan bahagia.
Menariknya, karakter Tionghoa untuk kata “biang” sangat rumit, terdiri dari banyak goresan, dan tidak digunakan dalam bahasa Mandarin sehari-hari. Hal ini menambah keunikan sekaligus daya tarik kuliner ini di mata pengunjung mancanegara.
Popularitas Global
Dalam beberapa tahun terakhir, Mie Biang Biang mulai dikenal luas di luar Tiongkok. Restoran-restoran Asia di Eropa, Amerika, hingga Asia Tenggara mulai memasukkan hidangan ini ke dalam menu mereka. Bentuknya yang fotogenik, dengan helai mi lebar yang memenuhi mangkuk, membuatnya sering viral di media sosial. Banyak food blogger dan pencinta kuliner menyebut pengalaman menyantap Mie Biang Biang sebagai sesuatu yang berbeda dan tak terlupakan.
Mie Biang Biang adalah bukti bahwa kuliner sederhana bisa memiliki daya tarik luar biasa ketika dipadukan dengan tradisi, filosofi, dan keunikan. Dari makanan rakyat jelata di Xi’an hingga ikon kuliner dunia, hidangan ini menunjukkan betapa kayanya warisan gastronomi Tiongkok. Bagi pecinta mi dan pencari pengalaman kuliner autentik, Mie Biang Biang jelas merupakan sajian yang wajib dicoba.
0 Komentar