ADS

Advertising:

Babi Panggang Karo (BPK): Cita Rasa Khas Sumatera Utara yang Melegenda

 Indonesia adalah surga kuliner dengan kekayaan rasa dari Sabang sampai Merauke. Di antara sekian banyak sajian khas daerah, Babi Panggang Karo (BPK) dari Sumatera Utara, khususnya dari suku Batak Karo, menjadi salah satu kuliner otentik yang terkenal akan kelezatannya. Bagi pecinta kuliner daging babi, BPK bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga bagian dari budaya dan tradisi yang diwariskan turun-temurun.

Babi Pangang Karo
Babi Pangang Karo

Baca Juga: Rendang: Warisan Kuliner Minangkabau yang Mendunia

Asal Usul dan Filosofi di Balik BPK

BPK adalah singkatan dari Babi Panggang Karo, yang secara harfiah berarti daging babi panggang khas Karo. Makanan ini bukan sekadar santapan sehari-hari, tapi juga sering disajikan dalam acara adat Batak, seperti pesta pernikahan, upacara syukuran, atau ritual keagamaan. BPK dianggap sebagai simbol kebersamaan, rasa syukur, dan penghormatan terhadap leluhur.

Karo adalah salah satu sub-suku Batak yang mendiami dataran tinggi di Sumatera Utara, termasuk daerah Kabanjahe, Berastagi, dan sekitarnya. Tradisi memasak babi dengan teknik panggang terbuka telah menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup mereka.


Proses Memasak BPK yang Unik

Hal yang membuat BPK begitu spesial adalah cara memasaknya yang tradisional dan penuh perhatian pada detail. Daging babi dipilih dari bagian-bagian terbaik, biasanya dari bagian perut, bahu, dan kulit yang berlemak. Daging ini kemudian:

  1. Dibumbui dengan rempah khas Karo, termasuk andaliman (merica Batak), bawang putih, jahe, dan jeruk purut.
  2. Dipanggang secara manual di atas bara api hingga bagian luar garing dan bagian dalam tetap juicy.
  3. Setelah matang, daging diiris tipis dan disajikan bersama sambal khas dan sop kaldu tulang babi yang disebut saksang putih.

Yang tak kalah menarik adalah saus khas BPK yang disebut "arsik" atau "tuba", yaitu saus berbahan dasar darah babi yang dimasak dengan rempah-rempah. Meski terdengar ekstrem bagi sebagian orang, saus ini justru menjadi komponen kunci yang memperkuat cita rasa autentik dari BPK.

BPK
BPK

Ciri Khas dan Penyajian

Satu porsi BPK biasanya terdiri dari:

  • Irisan daging babi panggang
  • Kulit babi renyah (kerupuk kulit)
  • Saus darah rempah
  • Sambal andaliman
  • Sayur ubi tumbuk (daun singkong)
  • Saksang putih (kuah kaldu tulang)

Hidangan ini umumnya disantap bersama nasi putih hangat. Kombinasi rasa asin, gurih, pedas, dan asam khas andaliman menciptakan sensasi rasa yang kompleks namun seimbang.

Bukan Sekadar Makanan

BPK bukan hanya makanan lezat, tetapi juga identitas budaya masyarakat Karo. Restoran BPK bisa ditemukan dengan mudah di kota-kota seperti Medan, Kabanjahe, atau bahkan di Jakarta dan Bandung, khususnya di kawasan dengan komunitas Batak yang kuat.

Bagi masyarakat Batak perantauan, menikmati BPK bisa menjadi cara untuk melepas rindu kampung halaman dan mengenang momen-momen keluarga di tanah kelahiran.

Babi Panggang Karo (BPK) adalah salah satu harta kuliner nusantara yang patut diapresiasi. Kaya rempah, sarat budaya, dan memanjakan lidah, BPK menunjukkan bahwa makanan bisa menjadi jembatan antara tradisi dan kenikmatan rasa. Jika kamu pencinta kuliner tradisional atau sekadar ingin mencoba sesuatu yang berbeda, mencicipi BPK bisa jadi pengalaman kuliner yang tak terlupakan.

Posting Komentar

0 Komentar