ADS

Advertising:

Kue Lontar: Manisnya Warisan Kuliner dari Papua

 Indonesia dikenal dengan keragaman kulinernya, dan Papua menjadi salah satu daerah yang menyimpan banyak keunikan. Salah satu makanan tradisional yang cukup terkenal dari tanah Papua adalah Kue Lontar. Kue ini memiliki sejarah yang unik karena dipercaya merupakan adaptasi dari egg tart khas Belanda. Nama “lontar” sendiri diambil dari istilah masyarakat Papua yang kesulitan melafalkan kata “rondtart”, sebutan untuk kue tart bulat dalam bahasa Belanda.

Sejak zaman kolonial, resep tersebut kemudian diolah kembali dengan bahan lokal dan selera masyarakat Papua, hingga terciptalah kue lontar yang khas dan populer hingga sekarang.

Ciri Khas Kue Lontar

Kue lontar dikenal dengan bentuknya yang sederhana, yaitu bulat besar dengan isian lembut berwarna kuning keemasan. Bagian luar kue terbuat dari adonan tepung yang dipanggang hingga renyah, sementara bagian dalamnya terdiri dari campuran telur, susu, dan gula yang menghasilkan tekstur lembut seperti puding.

Ukuran kue lontar biasanya cukup besar, berbeda dengan pie susu atau egg tart yang sering ditemukan dalam ukuran kecil. Karena ukurannya yang besar, kue ini sering dipotong-potong untuk kemudian dibagikan, terutama pada momen-momen tertentu.

Di Papua, kue lontar memiliki nilai sosial yang cukup tinggi. Kue ini sering disajikan dalam berbagai acara penting, seperti hari raya, pernikahan, ulang tahun, hingga acara keluarga. Keberadaannya bukan sekadar hidangan manis, tetapi juga simbol kebersamaan dan rasa syukur.

Masyarakat Papua percaya bahwa menyajikan kue lontar dalam acara besar adalah bentuk penghormatan kepada tamu. Karena itu, kue ini menjadi identik dengan perayaan dan momen penuh kebahagiaan.

Cara Membuat Kue Lontar

Membuat kue lontar sebenarnya tidak terlalu rumit. Bahan dasarnya adalah tepung terigu, margarin atau mentega, telur ayam, susu kental manis, serta gula pasir. Adonan kulit dibentuk melingkar sesuai wadah besar, lalu diisi dengan campuran telur dan susu. Setelah itu, kue dipanggang hingga matang dan menghasilkan aroma harum khas.

Kesederhanaan resep ini membuat kue lontar mudah diadaptasi oleh siapa saja, meski hasil akhirnya tetap memiliki cita rasa khas yang membuatnya berbeda dari kue manis lain.

Popularitas di Luar Papua

Kini, kue lontar tidak hanya dikenal di Papua, tetapi juga mulai populer di berbagai daerah di Indonesia. Banyak toko kue yang menjual lontar dalam berbagai ukuran, bahkan beberapa sudah memodifikasi resepnya agar sesuai dengan selera masyarakat modern. Meski begitu, cita rasa asli yang sederhana dan manis tetap menjadi daya tarik utamanya.

Kue lontar adalah bukti nyata bagaimana kuliner bisa menjadi jembatan budaya dan sejarah. Berawal dari pengaruh Belanda, kue ini bertransformasi menjadi hidangan khas Papua yang sarat makna. Teksturnya yang lembut, rasanya yang manis, serta makna kebersamaan yang terkandung di dalamnya membuat kue lontar tetap eksis hingga sekarang.

Lebih dari sekadar makanan, kue lontar adalah warisan kuliner Nusantara yang patut dijaga dan terus diperkenalkan ke generasi berikutnya.

Posting Komentar

0 Komentar