Indonesia kaya akan kuliner tradisional yang tersebar di setiap daerah, dan salah satu yang unik serta menggoda selera adalah Pendap, makanan khas Provinsi Bengkulu. Dikenal dengan rasa pedas dan aroma khas dari daun talas, pendap merupakan sajian yang menggambarkan keberanian rasa dan kekayaan budaya kuliner masyarakat Bengkulu.
Pendap berasal dari masyarakat pesisir Bengkulu, khususnya Suku Serawai dan Rejang. Makanan ini dulunya disajikan sebagai bekal para nelayan karena tahan lama dan mudah dibawa. Dalam budaya lokal, pendap melambangkan kekuatan dan keteguhan hati, tercermin dari rasa pedas menyengat yang tetap bisa dinikmati dengan penuh kenikmatan.
Nama "pendap" sendiri dipercaya berasal dari kata “pendam” atau “dibungkus rapat,” mengacu pada cara pembuatannya yang unik: dibungkus rapat dengan daun talas, kemudian dikukus dalam waktu lama agar bumbu meresap sempurna.
Bahan dan Proses Pembuatan
Pendap biasanya menggunakan ikan laut segar, seperti ikan kembung, tongkol, atau bahkan udang. Ikan dibersihkan lalu dibumbui dengan campuran rempah khas yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, cabai rawit, cabai merah, jahe, kunyit, lengkuas, serta kelapa parut muda yang telah disangrai. Bumbu-bumbu ini ditumbuk hingga halus dan merata.
Setelah bumbu siap, ikan dilumuri secara menyeluruh, lalu dibungkus dengan daun talas—yang sebelumnya direndam dan dibersihkan agar tidak gatal—kemudian dibungkus lagi dengan daun pisang sebagai pelapis luar. Pendap kemudian dikukus selama 4 sampai 5 jam agar seluruh rasa menyatu dan ikan menjadi empuk.
Hasil akhirnya adalah sajian beraroma kuat, bertekstur lembut, dan sangat kaya rasa.
Cita rasa pendap sangat khas: pedas, gurih, dan sedikit pahit dari daun talas yang justru menambah kedalaman rasa. Aromanya kuat karena perpaduan rempah dan proses pengukusan panjang. Saat disantap dengan nasi hangat, rasa pedas yang membakar lidah justru menjadi candu tersendiri bagi penikmatnya.
Tak heran jika pendap menjadi makanan wajib saat perayaan adat, hari besar, atau acara keluarga di Bengkulu.
Pendap dalam Kuliner Modern
Meski termasuk makanan tradisional, pendap kini mulai dilirik dalam dunia kuliner modern. Beberapa restoran khas Sumatera mulai memasukkan pendap ke dalam menu mereka. Bahkan, pendap juga sudah mulai dikemas dalam bentuk beku dan dijual online, memudahkan orang di luar Bengkulu untuk mencicipinya.
Namun, keaslian rasa tetap menjadi daya tarik utama. Banyak orang tetap mencari pendap yang dibuat secara tradisional dengan metode pengukusan lama, bukan versi instan atau dimasak cepat.
Pendap bukan sekadar makanan, tapi warisan budaya Bengkulu yang mencerminkan filosofi, keberanian rasa, dan kecintaan pada rempah-rempah lokal. Bagi siapa pun yang ingin mengenal kekayaan kuliner Indonesia lebih dalam, pendap adalah hidangan yang wajib dicoba.
0 Komentar